Senin, 18 April 2011

tugas tambahan 2

Tingkat-tingkat Akses di cisco
router (user exec mode)

Cisco router adalah Perlatan utama jaringan untuk area luas atau di sebut juga WAN (Wide Area Network). Dengan cisco router, informasi dapat diteruskan ke alamat- alamat yang berjauhan dan berada di jaringan computer yang berlainan. untuk mempercepat proses data yang cepat cisco router juga di lengkapi Central Processing Unit (CPU) seperti yang digunakan di dalam komputer, di dalam CPU juga dilengkapi memory diantaranya ROM, RAM, NVRAM dan FLASH, yang berguna untuk membantu kerjanya CPU , Selain itu dilengkapi pula dengan sejumlah interface untuk berhubungan dengan dunia luar dan keluar masuk data. Sistem operasi yang digunakan oleh cisco router adalah Internetwork Operating System (IOS). untuk menkonfigurasi cisco router mengunakan perintah-perintah configurasi seperti Disk Operating System (DOS) atau UNIX .

Untuk kali ini akan membahas tingkat-tigkat akses di cisco router yang menggunakan sistem opeasi Internetwork Operating System (IOS) sebagai pengertian atau pemahaman awal di Cisco IOS mempunyai penerjemah perintah (command interepter) yang disebut EXEC. Penerjemah perintah EXEC ini menerima perintah yang diketik oleh pemakai dan mengeksekusi perintah tersebut. Untuk menjaga keamanan konfigurasi router, EXEC dibagi atas beberapa tingkat-tingkat akses berdasar kegunaannya. ada 4 tingakatan dalam pengunaanya diantaranya :

* User Exec Mode

Ini adalah tingkatan pertama yang dimasuki setelah berhubungan dengan router dan menekan tombol Enter, ditandai oleh Router> prompt. Tingkat ini dipakai hanya untuk kegunaan yang sangat terbatas, misalnya untuk memeriksa status dari router. Kemampuannya untuk memeriksa status dari router pun sangat terbatas. Perintah-perintah yang dapat dijalankan di tingkat user exec mode ini antara lain adalah

Router>?
disable Turn off privileged commands
disconnect Disconnect an existing network connection
enable Turn on privileged commands
exit Exit from the EXEC
logout Exit from the EXEC
ping Send echo messages
resume Resume an active network connection
show Show running system information
ssh Open a secure shell client connection
telnet Open a telnet connection
terminal Set terminal line parameters
traceroute Trace route to destination

ketika sudah login untuk mengetahui perintah yang bisa di jalankan ketik tanda seru (?) seperti contoh di atas

* Privileged Exec Mode

Dengan mengetikkan perintah enable dari user exec mode, console akan meminta memasukkan password jika enable password atau enable secret password telah dibuat. Setelah itu router akan masuk ke privileged exec mode, yang ditandai dengan router# prompt. Pada tingkat privileged mode ini konfigurasi-konfigurasi router dapat diperiksa dan juga bisa masuk ke global configuration mode.

Perintah-perintah yang dapat dijalankan pada tingkat ini adalah semua perintah di user exec mode ditambah dengan perintah-perintah lain, seperti :

Router#?
Exec commands:
<1-99> Session number to resume
auto Exec level Automation
clear Reset functions
clock Manage the system clock
configure Enter configuration mode
connect Open a terminal connection
copy Copy from one file to another
debug Debugging functions (see also 'undebug')
delete Delete a file
dir List files on a filesystem
disable Turn off privileged commands
disconnect Disconnect an existing network connection
enable Turn on privileged commands
erase Erase a filesystem
exit Exit from the EXEC
logout Exit from the EXEC
mkdir Create new directory
more Display the contents of a file
no Disable debugging informations
ping Send echo messages
reload Halt and perform a cold restart
resume Resume an active network connection
rmdir Remove existing directory
setup Run the SETUP command facility
show Show running system information
ssh Open a secure shell client connection
telnet Open a telnet connection
terminal Set terminal line parameters
traceroute Trace route to destination
undebug Disable debugging functions (see also 'debug')
vlan Configure VLAN parameters
write Write running configuration to memory, network, or terminal

* Global Configuration Mode

Pada tingkat ini, hampir semua ragam konfigurasi router dapat diolah. Cara masuk ke konfigurasi global yaitu dengan mengetikkan perintah configuration terminal atau config t dari router#prompt . Perintah-perintah pada tingkatan ini pada umumnya digunakan untuk mengubah konfigurasi router secara global, perintah-perintahnya di antara lain :

Router#configure
Configuring from terminal, memory, or network [terminal]?
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#?
Configure commands:
aaa Authentication, Authorization and Accounting.
Access-list Add an access list entry
banner Define a login banner
boot Modify system boot parameters
cdp Global CDP configuration subcommands
class-map Configure Class Map
clock Configure time-of-day clock
config-register Define the configuration register
crypto Encryption module
do To run exec commands in config mode
enable Modify enable password parameters
end Exit from configure mode
exit Exit from configure mode
hostname Set system's network name
interface Select an interface to configure
ip Global IP configuration subcommands
ipv6 Global IPv6 configuration commands
line Configure a terminal line
logging Modify message logging facilities
login Enable secure login checking
mac-address-table Configure the MAC address table
no Negate a command or set its defaults
ntp Configure NTP
parser Configure parser
policy-map Configure QoS Policy Map
priority-list Build a priority list
privilege Command privilege parameters
queue-list Build a custom queue list
radius-server Modify Radius query parameters
router Enable a routing process
secure Secure image and configuration archival commands
security Infra Security CLIs
service Modify use of network based services
snmp-server Modify SNMP engine parameters
spanning-tree Spanning Tree Subsystem
tacacs-server Modify TACACS query parameters
username Establish User Name Authentication
zone FW with zoning
zone-pair Zone pair command

* Interface Configuration Mode

Interface configuration mode adalah suatu mode yang digunakan untuk mengkonfigurasikan suatu interface tertentu. interface adalah perintah yang digunakan untuk masuk ke interface configuration mode. Misalnya jika ingin mengkonfigurasikan interface vlan1, maka dari global configuration mode, pertama-tama router harus masuk ke interface configuration mode dengan mengetikan perintah interface atau int seperti contoh dibawah ini:

Router(config)#interface vlan 1

sedangkan untuk mengetahui perintah-perintah yang bisa di gunakan sebagai berikut :

Router(config-if)#?
Interface configuration commands:
arp Set arp type (arpa, probe, snap) or timeout
bandwidth Set bandwidth informational parameter
delay Specify interface throughput delay
description Interface specific description
exit Exit from interface configuration mode
ip Interface Internet Protocol config commands
ipv6 IPv6 interface subcommands
mac-address Manually set interface MAC address
no Negate a command or set its defaults
shutdown Shutdown the selected interface
Router(config-if)#

Perintah-perintah keyboard lainnya yaitu berupa shortcut, sebagai berikut :

• Panah atas : Menampilkan perintah sebelumnya dari history buffer

• Tab : Melengkapi suatu perintah

• Ctrl+A : Memindahkan cursor ke permulaan baris

• Ctrl+B : Memindahkan kembali posisi kursor suatu karakter

• Ctrl+D : Menghapus karakter dimana kursor berada

• Ctrl+E : Memindahkan kursor ke akhir baris

• Ctrl+P : Menampilkan perintah sebelumnya dari history buffer

• Ctrl+U : Menghapus karakter sampai permulaan baris

• Ctrl+W : Menghapus data sebelumnya

• Ctrl+Z : Kembali ke privileged mode

Minggu, 10 April 2011

PRAKTIKUM JARKOM

Apa itu subnetting?

Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.

Analogynya seperti dibawah ini.

Jika terdapat 120 orang siswa SMA memilih jurusan IPA, akan lebih baik bila seluruh total siswa tersebut dibagi menjadi 4 kelas sehingga masing-masing kelas terdiri dari 30 orang siswa dari pada dijadikan 1 kelas besar tanpa ada pembagian. Kosep pembagian seperti inilah yang dianut dalam subnetting.

Contoh:
Alamat IP 192.168.10.0 dengan subnet mask default 255.255.255.0 didefinisikan sebagai kelas C yang yang berarti alamat IP tersebut tanpa subnetting hanya memiliki satu alamat network dengan 254 buah alamat IP yang dapat dibuat (192.168.10.1 s/d 192.168.10.254).

Sekarang kita akan membagi network yang sudah ada kedalam beberapa sub network menggunakan teknik subnrtting dengan cara mengganti beberapa bit Host ID yang ada pada subnet mask dengan angka 1.

Sebelum subnetting:

IP addres : 192.168.10.0
Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.0

Stelah DiSubnetting Menjadi:

IP addres : 192.168.10.0
Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.11000000
Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.192

Perhatikan bilangan biner yang di ganti, 2 bit angka 0 pada bagian Host ID saya ganti dengan 11 sehingga didapatkan subnet baru 255.255.255.192(anda tentu diperbolehkan mengganti dengan biner 111.1111.11111.111111 atau 1111111). Terus apa yang bisa lita lakukan dengan subnet yang baru tersebut?, Biasanya pembahasanya meliputi :
Berapa jumlah subnet?
Berapa jumlah host persubnet?
Berapa jumlah rentang Ip dan Ip yang bisa digunakan?
nah dibawah ini akan saya bahas... ;)

1). Menentukan Jumlah subnet (Sub Jaringan) baru yang terbentuk.
gunakan rumus 2^n-2 dengan n adalah jumlah bit 1 pada host ID yang telah dimodifikasi(11000000), maka didapat 2^n-2 =2. jadi IP 192.168.10.0 setelah
di subnetting didapatkan 2 subnet baru.

2. Menetukan Jumlah Host persubnet (Per sub Jaringan)
Gunakan rumus 2^h-2, dengan h adalah jumlah bit 0 pada host ID (11000000),maka
di dapat 2^h-2=62, jadi terdapat 62 host persubnet. atau dengan kata lain dari 2 kelompok sub jaringan yang ada, masing-masing sub jaringan dapat menampung 62 komputer dengan alamat IP yang berbeda.

Perhatian: karena pada contoh ini kita menggunakan kelas c, jadi penghitungan bit 0
hanya dilakukan mulai dari octat ke 4 saja. untuk kelas A anda harus menhitungnya
mulai dari octat ke 2,3 dan 4 serta kelas B mulai dari octat ke 3 dan 4 selama octat-octat
tersebut tidak bernilai 1.

3. Menentukan Block subnet dan rentang IP Address
Block subnet diperoleh dengan cara mengurangi 256(2^8) dengan angka dibelakang subnet musk yang telah dimodifikasi, 256-192=64, setelah itu jumlahkan angka hasil pengurangan ini sampai sama dengan angka dibelakang subnet sehingga didapat 64+64=128, 128+64=192. jadi kelompok IP address yang diterapkan pada 2 sub jaringan baru tersebut adalah 64:

192.168.10.64 s/d 192.168.127, subnet ke 1

192.168.10.128 s/d 192.168.191, subnet ke 2

4. Menentukan IP Address yang bisa digunakan.
Dari rentang IP Address pada masing-masing subnet diatas tidak semuanya dapat digunakan
sebagai alamat IP sebuah Host, selengkapnya

Sub jarinagn ke 1.

Alamat subnet : 192.168.10.64
Alamat Host pertama : 192.168.10.65
Alamat Host Terakhir : 192.168.10.126
Alamat Broadcast : 192.168.10.127

Sub jarinagn ke 2.

Alamat subnet : 192.168.10.128
Alamat Host pertama : 192.168.10.129
Alamat Host Terakhir : 192.168.10.190
Alamat Broadcast : 192.168.10.191

Alamat Address yang bisa digunakan adalah mulai dari alamat host pertama
sampai dengan alamat yang terakhir pada masing-masing subnet.dari contoh dan penjelasan diatas, ada beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan subnetting..???
1. Mengurangi kepadatan lalulintas data: sebuah LAN dengan 254 host akan lebih padat lalu lintas datanya dibandingkan dengan sebuah LAN dengan 64 host.

2. Meningkatkan unjuk jaringan: semakin banyak jumlah host, akan semakin
kecil kesempatan masing-masing host dalam mengakses data-data dalam
jaringan yang artinya mengurangi unjuk kerja dari jaringan itu sendiri.

3. Penyederhanaan dalam pengelola: Jaringan yang jauh, banyaknya jumlah komputer yang harus di hubungkan akan mudah dikelola bila dibuatkan jaringan sendiri ketimbang harus dijadikan satu jaringan besar.

Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.

RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:

  • Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
  • Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.

Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.

Rabu, 16 Maret 2011

tugas STBI

JAWABAN :

Term

Doc ID

2 breakthrough

1

3 drug

1

4 for

1

9 schizophrenia

1

6 new

2

9 schizophrenia

2

3 drug

2

6 new

3

1 approach

3

4 for

3

10 treatment

3

7 of

3

9 schizophrenia

3

6 new

4

5 hopes

4

4 for

4

9 schizophrenia

4

8 patients

4

Term

Doc ID

Approach

3

Breaktrough

1

Drug

1

Drug

2

For

1

For

3

For

4

Hopes

4

New

2

New

3

New

4

Of

3

Patients

4

Schizophrenia

1

Schizophrenia

2

Schizophrenia

3

Schizophrenia

4

Treatmen

3

Term doc.freq Posting List

Approach 1 ------à 3

Breaktrough 1 ------à 1

Drug 2 ------à 1 ------à 2

For 3 ------à 1 ------à 3 ------à 4

Hopes 4 ------à 4

New 3 ------à 2 ------à 3 ------à 4

Of 1 ------à 3

Patients 1 ------à 4

Schizophrenia 4 ------à 1 ------à 2 ------à 3 ----à 4

Treatmen 1 ------à 3


Exercise 1.2.

Term

Doc 1

Doc 2

Doc 3

Doc 4

Approach

0

0

1

0

Breaktrough

1

0

0

0

Drug

1

1

0

0

For

1

0

1

1

Hopes

0

0

0

1

New

0

1

1

1

Of

0

0

1

0

Patients

0

0

0

1

Schizophrenia

1

2

3

4

Treatmen

0

0

1

0

Exercise 1.7

( Tangerine OR Trees ) AND ( Marmalade OR Skies ) AND ( Kaleidoscope OR Eyes )

Term Freak ( tangerine OR trees) = ( 46653 + 316812 ) = 363456

Eyes 213312 ( marmalade OR skies ) = ( 107913 + 271658 )

Kaleidoscope 87009 = 379571

Marmalade 107913 ( kaleidoscope OR eyes ) = ( 87009 + 213312)

Skies 271653 = 300321

Tangerine 46653

Trees 316812

Exercise 1.10

INTERSECT (x,y)

answer ß ( )

while x = nil OR y = nil

do if doc ID ( x ) = doc ID ( y )

then ADD ( answer,doc ID ( x ))

x ß next ( x )

y ß next ( y )

else if doc ID ( x ) <>

then x ß next ( x )

else y ß next ( y )

Selasa, 19 Oktober 2010

praktikum Sistem Operasi

TUGAS PENDAHULUAN
MODUL 2.

  1. Bagaimana mengubah semua file terakhir .html menjadi.php? (coba gunakan berbagai bentuk perintah mv)!
  2. Jelaskan dengan singkat shell lain yang tersedia di Linux selain Bash!

Jawab:

  1. Untuk di terminal bisa langsung menggunakan perintah : mv *.html *.php
  2. beberapa shell yang ada di linux selain Bash antara lain:
  • Bourne shell(sh), adalah shell standar Unix yang dibuat tahun 1979 oleh Stephen Bourne dari AT&T dengan memakai bahasa pemrograman Algol. sh terkenal karena sederhana, compact, and cepat. Kelemahannya adalah kurang interkatif seperti tidak ada history, aliasing, dan job control.

Default prompt shell sh adalah $ (dolar)

  • C shell(csh), csh memiliki feature yang lebih lengkap dibandingkan sh. Shel ini dibuat tahun 1970an oleh Bill Joy dari University of California at Berkeley dengan menggunakan bahasa C. Fitur yang terdapat dalam csh antara lain command-line history, aliasing, built-in arithmetic, filename completion, dan job control. Kelemahnnya adalah karena didesain untuk mesin skala besar dan memiliki banyak fitur maka shel ini cenderung lambat bila digunakan pada mesin kecil

Default prompt shell csh adalah % (persen)

  • Korn shell(ksh), Korn shell merupakan pengembangan dari bourne shell yang ditulis oleh David Korn dari AT&T pada pertengahan 1980an. Feature Korn shell antara lain editable history, aliases, functions, regular expression wildcards, built-in arithmetic, job control, coprocessing, dan special debugging.

Default prompt shell ksh adalah $ (dolar)

  • TC shell (tcsh), TC shell merupakan prominent shell untuk Linux yang kompatibel juga di Unix. TC shell compatible dengan csh nya unix dan memiliki fitur yang paling lengkap. Oleh karena itulah shel ini menjadi shell faforitku. Fitu tersebut antara lain command-line editing (emacs dan vi), scrolling the history list, advanced filename, variable, and command completion, spelling correction, job scheduling, automatic locking and logout, time stamps in the history list, dll.

praktikum Sistem Operasi

TUGAS PENDAHULUAN

Modul 1.

  1. Apa yang dimaksud dengan Shell pada system operasi Linux? Apakah Windows juga mempunyai Shell?
  2. Sebutkan 20 perintah Shell yang banyak digunakan untuk mengelola Sistem Operasi Linux?
  3. Apa fungsi perintah Sudo?

JAWABAN:

  1. Shell adalah : program yang menjembatani user dengan system operasi dalam hal ini kernel. Umumnya Shell menyediakan prompt sebagai user interface.
  2. 20 perintah Shell : ALIAS,BG,BIND,BREAK,BUILT IN,CALLER,CASE,CD,COMMAND,COMPGEN,COMPLETE,CONTINUE,DECLARE,DIRS,DISOWN,ECHO,ENABLE,EVAL,EXEC,FILE.
  3. Sudo adalah : program yang terdapat di Linux untuk menjalankan perintah yang membutuhkan akses dari root. Sudo hanya bias digunakan oleh user yang sudah terdaftar di file/sudoers.pada saat dijalankan sudo akan meminta password user yang menjalankan sudo tsb.,tetapi bias juga dibuat untuk meminta password root/tanpa password sama sekali.

Senin, 04 Oktober 2010

MPI

Metologi Penulisan Ilmiah, minggu depan disuruh belajar sendiri ma P.Mula'ab

Metpen

Wahai Bapak Mula'ab...
Maafkan Kami,